Senin, 24 Oktober 2011

PUDARNYA TRADISI KROMO INGGIL DI KALANGAN PEMUDA

Suatu saat,jujur saja kita sempat bahkan sering kebingungan saat diharuskan berbicara dengan tutur bahasa kromo inggil(bahasa jawa alus), saat berbicara dengan orang yang lebih tua misalnya. Padahal sebagai orang jawa kita harus bisa menguasai kromo inggil sebagai bahasa yang kita gunakan kepada orang yang lebih tua, kita hormati dan sebenarnya pada siapapun boleh,sebagai penghormatan. Tapi entah mengapa tradisi berbahasa yang satu ini sudah mulai kita lupakan.padahal tugas kita sebagai generasi penerus untuk melestarikan dan mewariskannya kelak kepada anak cucu kita. apa yang terjadi…? Suatu saat,jujur saja kita sempat bahkan sering kebingungan saat diharuskan berbicara dengan tutur bahasa kromo inggil(bahasa jawa alus), saat berbicara dengan orang yang lebih tua misalnya. Padahal sebagai orang jawa kita harus bisa menguasai kromo inggil sebagai bahasa yang kita gunakan kepada orang yang lebih tua, kita hormati dan sebenarnya pada siapapun boleh,sebagai penghormatan. Tapi entah mengapa tradisi berbahasa yang satu ini sudah mulai kita lupakan.padahal tugas kita sebagai generasi penerus untuk melestarikan dan mewariskannya kelak kepada anak cucu kita. apa yang terjadi…? Mungkin salah satu penyebabnya adalah kita tidak biasa dan tidak dibiasakan untuk berbicara dalam bahasa kromo. Padahal bahasa ini mengandung makna filosofis yang sangat tinggi. Kita diajarkan agar senantiasa menghormati lawan bicara, unggah ungguh terhadap yang lebih tua. Kebiasaaan berkromo inggil yang seharusnya mulai diperkenalkan sejak kecil. Tapi sekarang mulai ditinggalkan para orang tua. Mereka lebih memilih mengajarkan bahasa Indonesia agar terkesan modern, ndak kampungan. Padahal hasilnya adalah bahasa campur aduk tidak karuan antara bahasa jawa dan bahasa Indonesia itu sendiri. Padahal tugas orang tualah untuk mengenalkan dan mengajarkan bahasa yang satu ini agar tidak punah dimakan jaman. Jika hal ini berlanjut maka akan terjadi efek berantai pada anak yang tidak mengenal kromo inggil yang kemudian diwariskan pada anaknya lagi anaknya lagi dan anaknya algi. Untungnya saat ini pelajaran bahasa jawa sudah diajarkan hingga tingkat SMA. Sehingga harapannya semakin sedikit generasi muda yang tidak melupakannya. Yuk sama-sama kita melestarikan bahasa warisan nenek moyang kita yang satu ini, sehingga bahasa ini bisa tetap bertahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar